(Oleh-oleh dari Writers Gathering BIP)
Alhamdulillah, kemarin
(24/9), saya diundang lagi untuk menghadiri writers gathering yang diadakan
penerbit BIP Gramedia. Dalam sambutannya, Direktur Gramedia, Wandi S. Brata, menjelaskan
bahwa seorang penulis adalah kreator. UU Hak Cipta melindungi karya penulis
seumur hidup ditambah 70 tahun sesudahnya. Untuk naskah yang bersifat beli
putus, hak tersebut tetap akan kembali kepada penulis setelah 25 tahun sesudah
kontrak ditandatangani.
Begitu pentingnya sebuah karya sehingga sebagai
penulis kita pun harus menghargai karya penulis lain.
“Kalau menulis dan mengambil kata-kata orang lain ya
harus ditulis. Itu namanya menghargai hasil karya orang lain. Pembaca juga tahu
kalau si penulis juga banyak membaca.”
Bp Wandi juga menyarankan kami, para penulis dan
ilustrator yang hadir, untuk mempromosikan buku sendiri dengan membawanya jika
berpergian.
“Jangan meremehkan karya yang sudah kita tulis. Dan
jangan lupa stok buku di rumah” begitu kata beliau.
Nah, selain beberapa sambutan dari Bp Wandi, Ibu Yola
dari divisi marketing dan Mbak Noni, ada yang berbeda dari writers gathering
kali ini.
Ada Ibu Monica Kumalasari, seorang coach yang
menjelaskan bagaimana persepsi dapat memengaruhi pikiran lalu perilaku kemudian
kebiasaan akan membentuk karakter dan karakter akan menentukan nasib kita.
“Maka, yang diperlukan adalah belief dan rasa percaya
diri. Kalau mau sukses, level of confidence (LoC)-nya harus 10 dan level of inconfidence
(LoI) harus 0.”
Ibu Monica menekankan jika dalam diri seseorang ada sedikit rasa tidak percaya,
lambat lain rasa tidak percaya ini bisa menggerogoti sehingga akan mengganggu.
Sesi berikutnya di acara ini, adalah pengumuman buku
best seller. Alhamdulillah, buku yang kami tulis “Nikah Muda Nggak Bikin Mati
Gaya” belum terpilih sebagai buku best seller kategori nonfiksi :D. Pemenangnya
Deddy Corbuzier dengan buku OCD-nya.
Deddy bercerita kalau awalnya naskah itu diberikan
gratis di website-nya. Ternyata, banyak sekali yang download. Nah, melihat
antusiasme masyarakat akhirnya naskah tersebut dibukukan.
O iya, ada satu yang saya suka dari acara ini. Kami
dibuatkan kartu nama dengan cover buku kami masing-masing. Kelihatannya sepele,
ya. Ah, cuma dibuatin kartu nama. Tapi buat saya, meski saya juga punya kartu
nama dari kantor, pemberian itu bentuk perhatian penerbit untuk penulis.
Thanks for sharing, Bund
BalasHapusYou know who i am, Bund? :p *halah*
Hahaha ... Penulis buku akuntansi yang keren itu, kan? :)
Hapusmakasih sharingnya, jadi ikutan semangat menulis jadinya :)
BalasHapusSama-samaaa.. Selamat nuliiis :)
BalasHapus