Hari kedua, 8 Oktober 2013, Konferensi Anak Indonesia 2013.
Hari ini, para delegasi akan bermain sambil belajar di Pasir Mukti, Bogor.
Mereka akan belajar membajak sawah, menangkap ikan, menanam padi, meracik makanan
dan melakukan kegiatan seru lainnya. Sementara
saya dan pendamping lainnya menuju ke Gedung Kompas Gramedia, tepatnya ke
Tabloid Nova, untuk ... belajar kyaraben!Kyaraben berarti seni menghias bento (nasi dalam kotak). Seni ini berasal
dari Jepang dan mulai booming di Jakarta, sekitar tujuh tahun lalu.
Sebelum belajar menghias, mentor kami yang cantik, Mbak Pristi, mengajarkan
kami memasak tamago atau telur dadar gulung Jepang. Ternyata, untuk membuat telur dadar yang
padat, tidak berlubang dan halus ada caranya, lho. Selain pan berbentuk kotak,
jangan banyak menggunakan minyak.
Mbak Pristi mencontohkan, setelah pan diolesi minyak (kalau Mbak Pristi
menggunakan minyak semprot) lap kembali pan dengan tisu makan. Lho, kok dilap?
Nanti minyaknya hilang, dong. Jangan kuatir! Menurut Mbak Pristi pan anti
lengket bisa menyimpan minyak sehingga nantinya telur tidak berminyak, padat,
dan bertekstur lembut.
Cara menggulungnya juga unik. Setelah kurang lebih memasukkan dua sampai
tiga centong telur yang sudah dikocok, gulung perlahan dengan sodet khusus pan
anti lengket yang kecil. Setelah jadi satu gulungan, biarkan di atas pan. Lalu
tambahkan lagi adonan berikutnya. Kalau sudah bisa digulung, gabungkan dengan
gulungan sebelumnya. Begitu seterusnya sampai adonan habis.
Kalau tamago mau ditambahkan bahan makanan lain, seperti kornet, sosis,
abon, bisa saja. Kalau berbentuk kering, taburkan setelah telur hampir matang. Tapi
kalau berbentuk cair (misalnya mau diberikan pewarna makanan), campurkan ke
telur yang sudah dikocok.
Nah, setelah tamago jadi, kami pun belajar kyaraben. Saya kebagian menghias
nasi supaya berbentuk ayam. Caranya, dengan menggunakan plastik wrap, nasi dikepal-kepal
sampai padat dan bulat, lalu gepengkan. Masukkan ke kotak makan yang memiliki
tiga sekat (contohnya, seperti yang dimiliki Tupperware). Jangan lupa untuk
mengalasinya dengan daun selada.
Menurut Mbak Pristi, untuk menghias nasi
kotak, bahan-bahan yang wajib ada adalah daun selada, wortel, brocoli atau
buncis, supaya warnanya cantik. Untuk mata, bisa menggunakan nori. Paruhnya, bisa menggunakan wortel. Jambulnya
bisa dikasih potongan sosis goreng. Selebihnya, bisa dikreasikan sendiri. Untuk
merekatkan, bisa menggunakan spageti kering. Jangan takut menggunakannya karena
nanti akan lunak sendiri.
Peralatan yang digunakan untuk kyaraben sebetulnya tidak banyak. Cuma
puncher (untuk membentuk nori) dan cetakan pelastik untuk membentuk sayur yang
sudah dikukus (misalnya wortel yang mau dibentuk bunga). Namun, untuk
menghasilkan kreasi yang banyak, ibu harus berani mencoba dan berimajinasi J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar