Masa-masa peralihan dari nasi tim ke menu keluarga pada usia
anak satu tahun memang seringkali membuat orangtua stres. Masalahnya, akibat
peralihan ini, ada anak yang susah makan. Meskipun, periode susah makan memang tidak
hanya dialami anak usia setahun. Tapi dari pengalaman saya dan teman-teman para
ibu, usia 10- 20 bulan memang masa-masa anak susah makan. Bisa jadi karena
peralihan dari makanan yang lembut ke makanan yang lebih padat atau faktor
lain, seperti:
·
Ada
sariawan di mulutnya sehingga ia kesulitan memasukkan dan mengunyah makanan.
·
Tumbuh
gigi sehingga mungkin mulutnya tidak nyaman
·
Bosan
dengan suasana makan
·
Bosan
dengan menunya
Nah, untuk yang terakhir, memang kreativitas ibu sangat
diperlukan dalam mengolah makanan. Apa saja menu yang bisa dibuat ibu sehingga
anak lebih semangat makan:
1. Kalau nasi, coba deh nasi yang sangat
lembut dengan kuah. Kalau pengalaman saya dulu, anak-anak suka makan dengan
kuah soto. Untuk masak nasinya, saya pakai rice cooker kecil yang khusus untuk
mereka. Masak dengan daun pandan dan lebih lembek dari ukuran untuk makanan
dewasa. Untuk lauknya, bisa tuna atau chicken katsu (buat sendiri ya, Bunda.
Jangan yang instan), bola-bola daging (pakai daging giling, kuahnya bisa pakai
kuah semur atau sup).
2. Havermut. Bisa dikreasikan dengan
menggunakan telur atau kalau yang rasanya manis bisa dicampur susu dan keju.
3. Olahan kentang, misalnya: bitterballen,
cake kentang keju, donat.
4. Olahan pasta, misalnya: makaroni
panggang, spageti krim, makaroni goreng. Semua menu tersebut menggunakan susu
(UHT putih) dan daging giling. Sesuaikan dengan usia anak. Anak usia di atas
satu tahun sudah boleh mengonsumsi UHT namun tentu perlu dicek kesiapan anak.
5. Olahan ubi dan singkong, misalnya: puding
ubi ungu, getuk, cake berbahan dasar ubi.
6. Olahan tepung beras: bubur sumsum
7. Bubur kacang hijau
8. Nasi kuning dengan bentuk-bentuk yang
lucu (Bunda dapat belajar menghias bento)
9. Olahan roti (tapi hati-hati memilih
roti. Jangan membeli roti yang memakai pengawet); puding roti, dimakan langsung
dengan melibatkan anak saat membuatnya.
Selamat mencoba. Jangan lupa untuk mengecek alergi anak
terhadap bahan pangan tertentu. Yang penting, hadapi dengan senang. Saya paham
betapa sedihnya seorang ibu melihat anaknya susah makan tapi in syaa Allah itu
adalah proses yang perlu dilalui.
Ciptakan suasana makan yang menyenangkan agar anak tidak
trauma. Menghindari makanan tidak habis dan terbuang, ambillah makanan sedikit
dulu. Kalau ambil banyak dan anak tidak menghabiskannya, bukan hanya mubadzir,
tapi akan membuat ibu bertambah stres karena makanan tidak habis-habis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar