Minggu, 16 September 2012

Hal yang Wajib dilakukan untuk Pengasuh dan ART Baru

Beberapa kali penculikan anak oleh pengasuh atau ART terjadi. Sebagai ibu, saya bisa memahami kerisauan para bunda bekerja yang harus meninggalkan buah hatinya bersama pengasuh atau ART. Apalagi kalau mereka baru bekerja.

Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan untuk mengantisipasi hal itu agar tidak terjadi?

    Pertama, mintalah KTP atau tanda pengenal diri yang lain. Kalau Anda mengambil dari yayasan, seharusnya mereka bisa memperlihatkan KTP atau ijazah karena minimal pengasuh dari yayasan harus lulusan SMP.  Kalau mereka diambil dari penyalur, memang tidak semua pengasuh atau ART memiliki KTP atau ijazah. ART yang saat ini bekerja dengan saya pun demikian. Kalau ini yang terjadi, hubungi orang tuanya. Ini untuk mengecek apakah pengasuh atau ART benar-benar menggunakan nama asli. Kalau ART atau pengasuh tidak mau memberikan nomor telepon orang tuanya, Anda harus berhati-hati. O ya, untuk menghindari ia ‘menggunakan’ orang lain sebagai orang tuanya, mintalah nomor orang tuanya secara tiba-tiba dan langsung hubungi saat itu juga.

    Kedua, foto pengasuh atau ART. Supaya tidak merasa dicurigai, kita bisa meminta dia berfoto dengan anak kita saat sedang main, misalnya. Ini untuk mengantisipasi kalau terjadi apa-apa, kita memiliki fotonya.

    Ketiga, kenalkan pengasuh atau ART baru kepada tetangga, guru, dan satpam sekolah anak kita.

    Keempat, jika Anda meninggalkan anak benar-benar hanya dengan pengasuh atau ART tanpa ada keluarga yang mengawasi, mintalah bantuan tetangga terdekat untuk membantu mengawasi.

    Kelima, jangan mengambil ART dari jalan. Ada lho, tetangga ibu saya yang mengambil ART yang entah dari mana tiba-tiba datang dan ingin kerja. Berhubung tetangga ibu saya sangat butuh, orang ini dipekerjakan. Beberapa hari kemudian, kabur membawa perhiasan. Jadi, meskipun sangat butuh, jangan ambil resiko ini, ya. Kalau harus mengambil dari yayasan atau penyalur, carilah yang direkomendasikan teman atau tetangga.

    Keenam, dengarkan kata hati. Saat pertama kali bertemu, wawancara, Anda bisa merasakan apakah calon ART atau pengasuh ini memang tepat. Itu yang biasanya saya lakukan saat merekrut pengasuh atau ART. Selain mewawancarai, saya juga menggunakan perasaan. Cara dia bersikap dan berbicara juga menjadi salah satu catatan tersendiri apakah dia layak untuk mengasuh harta kita yang paling berharga.

    Terakhir, sama-sama berdoa, semoga Alloh SWT melindungi anak-anak kita. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar