Kamis, 22 Agustus 2013

Bingung di 5 Halaman Pertama? Check Your Outline


                Sebagai penulis non fiksi, saya selalu membuat outline terlebih dulu, sebelum memulai menulis. Outline itu adalah rancangan yang akan membantu kita untuk menyusun kata demi kata, kalimat demi kalimat dan akhirnya bab demi bab.
                Di dalam outline tersebut, biasanya saya awali dengan memberikan deskripsi seperti apa sih calon buku saya itu.; siapa pembacanya, bagaimana cara saya berbicara dengan pembaca melalui tulisan, dan sebagainya.
                Melalui outline saya juga memberi gambaran apa yang akan saya ceritakan dalam setiap bab, siapa nara sumber yang akan saya wawancarai, buku apa yang akan menjadi referensi, dan sebagainya.
                Semakin kuat sebuah outline, semakin mudah kita mengembangkan calon naskah kita. Jika saat kita mulai ingin menulis naskah dan kita mengalami kesulitan di lima halaman pertama, cobalah mengecek kembali outline yang sudah kita buat:
  1. Apakah kita sudah memberi gambaran seperti apa naskah tersebut?
  2. Sudahkah jelas, siapa pembaca kita? Psikografi, demografinya? Jika pembaca yang ingin kita tuju jelas, ini akan berpengaruh dengan bagaimana cara kita menyampaikannya; apakah santai? Serius? Atau, terkait dengan panggilan kepada pembaca.
  3. Bagaimana memulai bab-nya? Dengan menggunakan ilustrasi, pengalaman orang lain, kasus, atau cara lain?
  4. Rincian bab per bab. Apa yang akan dibahas di bab 1, bab 2, dan selanjutnya.


Nah, kalau outline sudah detil, kuat, Insya Allah kita bisa lancar menulis J