Rabu, 09 Oktober 2013

Yuk, Belajar Kyaraben

Hari kedua, 8 Oktober 2013, Konferensi Anak Indonesia 2013.

Hari ini, para delegasi akan bermain sambil belajar di Pasir Mukti, Bogor. Mereka akan belajar membajak sawah, menangkap ikan, menanam padi, meracik makanan dan melakukan kegiatan seru lainnya.  Sementara saya dan pendamping lainnya menuju ke Gedung Kompas Gramedia, tepatnya ke Tabloid Nova, untuk ... belajar kyaraben!Kyaraben berarti seni menghias bento (nasi dalam kotak). Seni ini berasal dari Jepang dan mulai booming di Jakarta, sekitar tujuh tahun lalu.

Sebelum belajar menghias, mentor kami yang cantik, Mbak Pristi, mengajarkan kami memasak tamago atau telur dadar gulung Jepang.  Ternyata, untuk membuat telur dadar yang padat, tidak berlubang dan halus ada caranya, lho. Selain pan berbentuk kotak, jangan banyak menggunakan minyak.

Mbak Pristi mencontohkan, setelah pan diolesi minyak (kalau Mbak Pristi menggunakan minyak semprot) lap kembali pan dengan tisu makan. Lho, kok dilap? Nanti minyaknya hilang, dong. Jangan kuatir! Menurut Mbak Pristi pan anti lengket bisa menyimpan minyak sehingga nantinya telur tidak berminyak, padat, dan bertekstur lembut.

Cara menggulungnya juga unik. Setelah kurang lebih memasukkan dua sampai tiga centong telur yang sudah dikocok, gulung perlahan dengan sodet khusus pan anti lengket yang kecil. Setelah jadi satu gulungan, biarkan di atas pan. Lalu tambahkan lagi adonan berikutnya. Kalau sudah bisa digulung, gabungkan dengan gulungan sebelumnya. Begitu seterusnya sampai adonan habis.

Kalau tamago mau ditambahkan bahan makanan lain, seperti kornet, sosis, abon, bisa saja. Kalau berbentuk kering, taburkan setelah telur hampir matang. Tapi kalau berbentuk cair (misalnya mau diberikan pewarna makanan), campurkan ke telur yang sudah dikocok.

Nah, setelah tamago jadi, kami pun belajar kyaraben. Saya kebagian menghias nasi supaya berbentuk ayam. Caranya, dengan menggunakan plastik wrap, nasi dikepal-kepal sampai padat dan bulat, lalu gepengkan. Masukkan ke kotak makan yang memiliki tiga sekat (contohnya, seperti yang dimiliki Tupperware). Jangan lupa untuk mengalasinya dengan daun selada. 

Menurut Mbak Pristi, untuk menghias nasi kotak, bahan-bahan yang wajib ada adalah daun selada, wortel, brocoli atau buncis, supaya warnanya cantik. Untuk mata, bisa menggunakan nori. Paruhnya, bisa menggunakan wortel. Jambulnya bisa dikasih potongan sosis goreng. Selebihnya, bisa dikreasikan sendiri. Untuk merekatkan, bisa menggunakan spageti kering. Jangan takut menggunakannya karena nanti akan lunak sendiri.


Peralatan yang digunakan untuk kyaraben sebetulnya tidak banyak. Cuma puncher (untuk membentuk nori) dan cetakan pelastik untuk membentuk sayur yang sudah dikukus (misalnya wortel yang mau dibentuk bunga). Namun, untuk menghasilkan kreasi yang banyak, ibu harus berani mencoba dan berimajinasi J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar