Sesuai dengan artinya, “tumbuh
atau berkembang”, alangkah baiknya jika zakat tidak hanya sekadar membantu para
mustahiq untuk memenuhi kebutuhan mereka sesaat namun lebih dari itu, mampu mengubah
mereka menjadi muzakki. Mungkinkah? Sangat mungkin! Meksipun perjalanan dan
usaha yang diperlukan untuk mencapainya dibutuhkan komitmen dan konsep yang
jelas.
Salah satu konsep yang dilakukan
Dompet Dhuafa untuk membuat Zona Madina, sebuah pilot project kawasan manajemen zakat, perlu diduplikasi. Zona yang
berlokasi di Parung, Bogor ini diharapkan dapat menjadi sebuah kawasan yang terintegrasi
dan mandiri. Di kawasan seluas 3,6 Hektar, ada empat aspek penting yang dilakukan dalam meningkatkan kehidupan
seseorang; pendidikan, kesehatan, penguatan ekonomi dan pengembangan budaya.
Dari aspek pendidikan, di zona
ini dibangun SMART Ekselensia, sebuah sekolah akselerasi dengan jenjang SMP dan
SMA yang diperuntukkan bagi kaum dhuafa, yang memiliki keterbatasan biaya namun
berprestasi. Mereka diseleksi dari seluruh daerah di Indonesia. Sejak didirikan
tahun 2003, sudah banyak lulusannya yang berhasil. Tak heran, dengan kecerdasan
yang mereka miliki, lulusan sekolah ini mampu melanjutkan ke pendidikan tinggi
baik di dalam maupun luar negeri. Dengan memiliki pendidikan yang baik, mereka
telah memiliki modal untuk hidup mandiri.
Dari aspek kesehatan, diawali
dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) kemudian berkembang menjadi Rumah Sehat
Terpadu yang dikhususkan bagi pasien kurang mampu di daerah sekitar dan pasien-pasien pemilik kartu BPJS yang
dirujuk ke rumah sehat ini.
Bahagia jika zakat yang kita bayarkan bermanfaat bagi yang membutuhkan. |
Sedangkan untuk penguatan ekonomi
masyarakat sekitar, Dompet Dhuafa membantu dengan cara memberikan modal dan
pendampingan agar mereka mampu mengembangkan usaha. Sejauh ini, beberapa usaha
mulai menunjukkan hasil, seperti budidaya jamur, pengolahan lele menjadi abon
dan tahu iwul.
Melihat kondisi sekitar yang memiliki
banyak pesilat potensial, Zona Madina mengembangkan Silat Jampang. Selengkapnya
mengenai Zona Madina, dapat dilihat di postingan saya sebelumnya
Jika dilihat lebih teliti, penguatan
beberapa aspek ini memiliki filosofi sendiri, selain penting untuk membangun sebuah
masyarakat mandiri. Pendidikan mampu memengaruhi pola pikir seseorang sehingga memiliki
visi hidup untuk jauh lebih baik. Bertubuh sehat mampu membantu seseorang untuk
beraktivitas dan berkarya. Penguatan ekonomi penting agar ia dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri, hingga selanjutnya mampu membuka lapangan kerja.
Terakhir, mengenal budaya, penting bagi seseorang agar lebih mencintai
bangsanya.
Bayangkan jika zona ini diduplikasi
di kabupaten/kota di seluruh Indonesia, tentu akan semakin banyak orang-orang
yang ingin mandiri dan memberi kontribusi karena mereka memahami lebih baik
menjadi pemberi dari pada penerima. Mereka yang sebelumnya hidup dalam keterbatasan finansial, dengan perubahan
pola pikir dan keahlian yang mereka miliki, berupaya untuk mengubah nasib
mereka agar memiliki kehidupan yang jauh lebih baik.
Ketika kehadiran para muzakki
terus bertambah, kesadaran untuk membayar zakat semakin tinggi, kepedulian pada
sesama semakin kuat, yang diperlukan berikutnya adalah lembaga pengelola zakat
yang amanah dan memiliki kemampuan dalam mengelolanya.
Melihat keseriusan lembaga
pengelola zakat seperti Dompet Dhuafa (http://www.dompetdhuafa.org/), tentu memberi gambaran kepada kita bahwa
yang diperlukan untuk membuat negara ini sejahtera bukan hanya banyaknya
muzakki yang menunaikan kewajibannya tetapi juga lembaga pengelola zakat yang
bertanggung jawab untuk mengelolanya dengan baik. Tak sekadar memberikan kepada
yang membutuhkan tetapi juga mampu meningkatkan kehidupan para mustahiq agar
suatu saat mereka mampu mandiri dan mengubah perannya menjadi muzakki.
#Zakatnesia, Berkah untuk
Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar