Rabu, 25 Mei 2016

Panduan Wisata ke Kuala Lumpur

Halo, berniat berwisata ke Kuala Lumpur untuk pertama kali?

Saya berbagi sedikit informasi tentang berwisata di sana, ya.

Penginapan

Ada cukup banyak penginapan murah di Kuala Lumpur, terutama di daerah Chinatown. Sepenglihatan saya, daerah Chinatown memang cukup strategis karena dekat dengan tempat wisata. Untuk memilih hostel, sebaiknya tanyakan atau cari tahu di blog para wisatatawan yang sudah pernah menginap di sana. Kalau saya, selama di KL, menginap di dua tempat; Hotel Arenaa Mountbatten dan Geo. Tempatnya cukup berdekatan. Dengan jalan kaki sekitar 10 menit.

-          Hotel Arenaa Mountbatten

Hotel Arenaa Mounbatten berada di Jl. Tun Perak , tidak jauh dari Hab Lebuh Pudu. Jadi kalau dari bandara KLIA 2, naik bus Star Shuttle, bisa turun di hab tersebut, lalu jalan kaki sekitar 100 meter.  Kalau dari sisi lokasi, cukup strategis. Dekat dengan Pasar Seni (Central Market), kalau mau ke shuttle bus untuk naik GoKL perlu jalan ke arah belakang hotel. 

Berhubung hari pertama dan kedua saya bersama teman-teman, kami memesan kamar dengan enam tempat tidur di dalamnya (3 tempat tidur tingkat). Kamarnya kecil, tapi rapi dan bersih.  Tidak disediakan extra bed. Ada dispenser yang membolehkan penginap membawa air. Jadi kalau mau menginap di sini, boleh membawa botol minum. Lumayan kan, hemat 1,5 Ringgit tiap botol hihihi. Selain itu, wifi-nya super kencang. Kalau untuk berenam, harganya cukup murah. Per orang dikenakan biaya sekitar Rp76 ribu per malam. Soal harga, bisa berubah-ubah tergantung waktu pemesanan via online. Sementara yang deluxe, untuk berdua, harganya 93 RM (harga Mei 2016, bayar di tempat).
Pilihan kamarnya banyak; ada yang untuk berdua, berempat dan berenam. DI hotel ini juga disediakan laundry kiloan.



  
-          Hotel Geo

Selain menginap di Arenaa, hari ketiga dan keempat saya menginap di Hotel Geo. Lokasinya sangat strategis karena berada di depan Pasar Seni. Dilewati bus Go KL, dekat dengan terminal dan stasiun jadi mudah kalau mau ke mana-mana. Kalau dari segi harga, lebih mahal dari Arenaa namun tentu lebih bagus. Kamarnya standar hotel pada umumnya, rapi dan bersih. Saat check in kita akan diminta uang deposit sebesar 100 RM. Di hotel ini, wifi-nya juga kencang.
Untuk pemesanan hotel, kalau mau dapat murah, pesan jauh-jauh hari dan via online karena harganya berbeda dengan kalau membayar di tempat (untuk beberapa hotel).

Transportasi

Sesampainya di Bandara Kuala Lumpur (pastikan di tiket KLIA 1 atau 2), kita dapat mencapai Kuala Lumpur dengan bus, taksi atau kereta. Untuk bus harga tiket (kalau saya berhenti di Hab dekat Hotel Arena seharga 10 RM), sedangkan kereta express seharga 55 RM. 

Bandara di KL cukup ramah wisatawan baru karena papan petunjuk yang jelas. Meskipun untuk menuju konter tiket cukup jauh. Untuk naik bus atau taksi, kita dapat turun ke lantai 1 dan membeli tiket di konter yang sudah disediakan. 

Untuk bus, ada beberapa bus dan waktu keberangkatan. Pastikan bus dan waktunya tepat. Sebutkan juga tujuan kita berhenti. Lebih baik turun di hab (tempat pemberhentian) yang dekat dengan hotel tempat kita menginap.
Perjalanan dari bandara menuju KL cukup lama sekitar 1,5 jam dengan menggunakan bus.

Transportasi selama di KL

Selama di Kuala Lumpur, transportasi publik terbilang mudah. Kalau mau yang gratis bisa naik GO KL. Ada 3 rute Go KL; Purple Line, Green Line dan Red Line. Untuk mengetahui jalurnya, di beberapa hotel disediakan peta. Selain itu di setiap halte juga ada peta yang menjelaskan jalur ketiga rute tersebut. 
Selain GoKL, ada juga bus berbayar dengan harga 1 RM, MRT, dengan harga yang terjangkau.
Di setiap stasiun pun terdapat penjelasan jalur dan harga. Pembelian tiket melalui mesin pun tergolong mudah digunakan untuk mereka yang baru pertama kali ke KL.

Tempat Wisata

Untuk mereka yang senang dengan bangunan unik dan ingin berfoto, ada beberapa tempat yang cukup menarik.
Tidak jauh dari Central Market, kita dapat mendatangi:
a.      Sri Mahariamman, Kuala Lumpur
  Kuil tertua di Kuala Lumpur, dibangun tahun 1873.




b.      Sultan Abdul Samad Building, Kuala Lumpur
  Bangunannya megah dan cantik, dibangun oleh arsitek Inggris bernama   A.C Norman. Tahun 1957, deklarasi kemerdekaan Malaysia dibacakan di     depan gedung ini.


c.       Merdeka Square atau Dataran Merdeka
  Berada persis di depan Gd. Sultan Abdul Samad. Hanya berupa lapangan   rumput luas. Kalau di Indonesia, mirip dengan lapangan di depan Masjid   Raya Bandung.




d.     Kuala Lumpur Gallery dan Perpustakaan Kuala Lumpur
 Kalau mau tahu sejarah Kuala Lumpur, di sini tempatnya. Tiket            masuknya 5 RM, tapi nanti bisa ditukar dengan souvenir. Kalau harga  souvenirnya lebih dari 5 RM ya harus tambah uang. Souvenir seharga 5  RM (itu pun kalau beli 3) hanya gantungan kunci, tapi bentuknya nggak  pasaran.
 Di samping KL Gallery, ada Perpustakaan Kuala Lumpur yang cukup besar  dan menarik.


e.   Masjid Jamek, Kuala Lumpur
Tidak jauh dari Dataran Merdeka, kita akan menemui Masjid Jamek. Sayang, pada saat saya datang ke sana, masjid ini sedang direnovasi meskipun masih bisa digunakan untuk sholat. 





f.    Masjid Negara (The National Mosque), Kuala Lumpur
Dari belakang Hotel Geo, kita bisa berjalan menyusuri jembatan dan tiba di Stasiun Kuala Lumpur. Turun, lalu menyebrang lewat terowongan bawah tanah dan sampai di Masjid Negara.
Pengunjung yang hendak masuk ke dalam diminta berpakaian sopan dan tertutup. Jika tidak,di sana disediakan jubah dan penutup kepala.



Tempat-tempat wisata yang tidak ditulis tiket masuknya, berarti gratis ya. Untuk beberapa tempat seperti kuil, kita hanya diminta menitip alas kaki dan membayar sekitar 20 Sen per pasang.

Kalau tadi tempat wisata yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari Central Market, untuk tempat-tempat yang bagus untuk berfoto lainnya (dan wajib dikunjungi karena merupakan ikon KL) adalah Petronas Twin Tower dan KL Tower.

g.   Petronas Twin Tower
Dari Central Market, kita harus naik GoKL dua kali; purple line dulu lalu ganti dengan green line. Kalau mau ke sini sih, bagusnya datang sore (sekitar jam 6-7), supaya nggak panas dan masih bisa lihat air mancur warna-warni.




h.   KL Tower
Dari Central Market, kita bisa naik GoKL yang purple line. Berhubung saya hanya lihat dari luar, saya juga nggak tahu ada apa di dalamnya.

i.     Little India
Hati-hati kalau mau bertanya letak Little India karena pemahaman warga KL berbeda-beda. Hal ini yang membuat kami salah jalan. Ada yang menganggap Little India itu berada di Jalan Masjid India (dekat Masjid Jamek),  padahal Little India yang kami maksud berada di belakang KL Sentral (Little India Brickfields).

Oh, rupanya, dulu Little India memang di Jalan Masjid India, lalu dipindah. Selengkapnya, bisa dibaca di sini: http://www.kuala-lumpur.ws/attractions/brickfields.htm#.




Selain tempat wisata dengan bangunan unik, nah, kalau suka dengan alam, bisa mengunjungi Lake Garden. Lahannya luas sekali dan ada aneka taman di dalamnya. Bahkan rumah mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Abdul Razak, juga ada di kompleks wisata ini.

j.      Lake Garden, Kuala Lumpur
 Posisinya ada di belakang Masjid Negara. Untuk masuk ke sana, kita harus  berjalan kaki beberapa KM karena tidak dilewati GoKL, hanya bus Hop-on-Hop-Off dan taksi. Di area Lake Garden atau Taman Tasik Perdana ini, kita dapat mengunjungi:
-          Planetarium (ada tiket masuk)
-          Bird Park (tiket masuk sekitar 42 RM untuk dewasa)
-          Butterfly Park (tiket masuk sekitar 18 RM untuk dewasa)
-          Orchid Garden
-          Tugu Negara
-          Rumah Tun Abdul Razak Memorial
-          Dan beberapa taman lain yang cantik

Hanya saja, saking luasnya area ini, cukup melelahkan kalau harus berjalan kaki karena dari satu taman ke taman lain jaraknya cukup jauh.


   



k.       KL Forest Eco Park

Kalau mau naik jembatan gantung beberapa tingkat dan melihat hutan mini di tengah kota, sila main ke KL Forest Eco Park. Tidak ada tiket masuk.  

 l.      Batu Caves

Dari KL Sentral kita harus naik commuter dan lanjut lagi menuju Batu Caves. Perjalanan sekitar 30-40 menit karena harus melewati beberapa stasiun.

Di sini ada beberapa gua dan untuk masuk ke dalamnya, sebagian besar bayar. Ada sih yang gratis, dan untuk melihatnya kita harus menaiki sekitar 300 anak tangga. Seru, kan! 



Oleh-oleh

Kalau kita ke Pasar Seni (Central Market) sebetulnya banyak barang-barang kerajinan yang ada di Indonesia, khususnya Jogja dan daerah lain. Paling untuk oleh-oleh, kita bisa membelikan cokelat, kaos, gantungan kunci atau miniatur landmark Kuala Lumpur.  

Untuk cokelat, bisa dibeli di Choc Boutique yang ada di Pasar Seni dan Jalan Alor. Cuma kalau saya bandingkan, harganya sedikit lebih mahal. Saya dapat harga yang lebih murah di dalam Central Market. Cuma seingat saya, tidak ada nama kiosnya. Selain itu, bisa juga dibeli di Supermarket Mydin.
Untuk kaos, gantungan kunci dan sejenisnya, bisa dibeli di Pasar Seni atau China Town. Sebaiknya cek harga dulu di beberapa toko supaya tahu harga pasaran karena harga di beberapa toko berbeda-beda. Tidak sedikit penjual yang menawarkan harga tinggi sekali. Kalau di Pasar Seni, boleh lho untuk menawar harga.  

Tempat Belanja

Di Kuala Lumpur, ada beberapa mal mewah; dua diantaranya Pavilion di Bukit Bintang dan Suria KLCC. Hampir sama dengan Grand Indonesia atau mal setingkat itu di Jakarta.

Sedangkan pusat belanja baju yang lebih murah ada di Kenanga. Saking penasaran karena menurut banyak orang harga di sana sangat murah, saya memaksakan diri untuk melihat ke sana. Untuk sampai ke sana agak ribet, ya. Dari Bukit Bintang kita harus naik Commuter ke Stasiun Hang Tuah. Lalu jalan kaki menuju Kenaga Wholesale City.

Cuma buat kita yang sering main ke Tanah Abang atau Thamrin City, barang-brangnya masih lebih bagus di TA atau Thamcit sih. Jadi mending beli di Jakarta aja deh :D Kalau cuma mau beli oleh-oleh khas KL, cukup ke Chinatown atau Pasar Seni.  

Makanan di Kuala Lumpur


Buat kita yang muslim, sebagian besar makanan di sana halal. Namun kurang variatif, lebih banyak kare dan sejenisnya. Ada sih makanan rumahan seperti di Indonesia. Saya sempat menemuinya di dekat stasiun Kuala Lumpur. Kalau soal kuliner, Indonesia juara! 

3 komentar:

  1. Mantaaaaap bubuuuun.... super lengkap dan padat. Aiiih jadi malu sama coretanku. Hiks T.T

    BalasHapus
  2. Aprilina Prastari30 Mei 2016 pukul 18.11

    Iiih justru yang punya Fita sama Manda yang lengkap dan lebih seru karena ada dramanya hihihi ...

    BalasHapus