Kamis, 04 September 2014

Patah Hati? No, Thanks!

Kita sebetulnya memahami bahwa Allah Swt adalah penentu terbaik hidup kita. Tapi, apakah kita benar-benar meyakini dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan kita?

Ambil contoh, dalam hal jodoh. Berapa banyak perempuan yang patah hati karena laki-laki yang ia kagumi ternyata menikah dengan perempuan lain? Berapa banyak perempuan yang sulit move on ketika tak dapat menikah dengan seseorang yang ia sukai?

“Dia cinta pertamaku. Kayanya aku nggak bisa ngelupain dia ...”
"Aku merasa dia terbaik untukku. Aku cuma mau nikah sama dia ..."

Nah, lhoh!

Di buku “Nikah Muda Nggak Bikin Mati Gaya” (teteuup ada promosi :D), saya menceritakan kisah saya sebelum menikah. Meski saya merasa sudah menemukan laki-laki yang baik dan tepat, saya tidak memaksa Allah menjadikan dia jodoh saya. Saya tetap berdoa, jika menurut-Mu, dia terbaik untukku, persatukan dalam pernikahan. Jika tidak, jauhkan dia, dan kuatkanlah hatiku.

Saya sungguh percaya, ketika kita melibatkan Allah dalam urusan apapun, dan di tengah jalan menemui masalah, kita yakin, Allah Maha Berkehendak.

Adik-adikku yang saat ini sedang patah hati atau sedang mencari cinta sejati, ...

Kalau saat ini kamu merasa menemukan seseorang yang menurutmu baik namun karena sesuatu hal 
ada hambatan, percayalah, Allah sedang berencana memberikan jodoh terbaik untukmu. Bisa juga, Allah sedang menguji keimananmu.

Terlalu banyak kegiatan yang jauh lebih bermanfaat daripada menangis, meratapi diri dan merasa masalahmu terlalu berat (Hello, nanti kalau kamu sudah menikah, punya anak, kamu baru merasakan bahwa masalah ketika sebelum menikah itu jauh lebih ringaaan).

Apalagi kalau sekarang kamu masih kuliah dan usia masih muda. Duuuh, masih banyak bangeeeet yang bisa kamu lakukan untuk menjadi pribadi yang hebat!

Menangis, boleh. Saya kasih waktu seminggu, ya (berasa lagi kasih tugas ke mahasiswa :D). Tapi habis itu, harus bangkit. Buktikan kepada dunia, kamu berhak mendapat jodoh terbaik yang akan memberimu kebahagiaan dunia dan akhirat.

Khusus adik-adik yang perempuan, peluk hangat dari jauh J

2 komentar:

  1. Peluk balik buat Bu April :) terima kasih Bu atas tulisannya

    BalasHapus